Secara hisab Ijtima’ akhir Rabiul Akhir 1446 H terjadi hari Jum'at, 1 November 2024 M pukul 19:47:06 WIB.
Di wilayah Indonesia saat maghrib tinggi Bulan antara -4° 15’ 57” s/d -2° 41’ 52”, dan jarak elongasi Bulan-Matahari antara 2° 52’ 25” s/d 3° 20’ 11”
Dengan demikian maka:
A. MENURUT METODE HISAB
A. 1) Menurut metode hisab Imkan rukyat MABIMS
Menurut metode hisab imkan rukyat baru MABIMS yang dipakai oleh Pemerintah, PERSIS dan lainnya, pada saat Maghrib Jum'at (malam Sabtu) 29 Rabiul Akhir 1446 H /1 November 2024, ijtimak belum terjadi dan posisi hilal di wilayah Indonesia secara hisab belum bisa dilihat (not visible/goer imkan rukyat), sebab posisi bulan negatif di bawah ufuk. Hingga Rabiul Akhir 1446 H digenapkan 30 hari dan 1 Jumada al-Ula 1446 H ditetapkan bertepatan dengan Ahad, 3 November 2024.
A. 2) Menurut metode hisab wujudul hilal.
Sebagaimana diketahui, kini hisab wujudul hilal sudah ditinggalkan oleh Muhamadiyah. Namun seandainya masih ada yang menggunakan hisab wujudul hilal, maka perhitungannya sebagai berikut: Menurut metode hisab Wujudul Hilal pada saat Maghrib Jum'at (malam Sabtu) 29 Rabiul Akhir 1446 H /1 November 2024, ijtimak belum terjadi dan posisi hilal di wilayah Indonesia, khususnya Yogyakarta, secara hisab belum bisa dilihat (not visible/goer imkan rukyat), sebab posisi bulan negatif di bawah ufuk. Hingga Rabiul Akhir 1446 H digenapkan 30 hari dan 1 Jumada al-Ula 1446 H ditetapkan bertepatan dengan Ahad, 3 November 2024 M.
A. 3) Menurut metode Hisab Imkan Rukyat TURKI (KIG TURKI2016)/KGHT
Sejak bulan al-Muharam 1446 H Muhamadiyah beralih dari hisab wujudul hilal ke hisab imkan rukyat yang diberlakukan secara global dengan prinsip satu hari satu tanggal yang kemudian diistilahkan dengan KHGT (Kalender Hijriah Global Tunggal). Parameter KHGT merujuk pada parameter penetapan awal bulan Hijriah TURKI sebagai berikut :
1. Seluruh kawasan dunia dipandang sebagai satu kesatuan, sehingga bulan baru dimulai pada hari yang sama di seluruh kawasan dunia
2. Awal bulan baru dimulai apabila terjadi imkan rukyat di belahan bumi manapun sebelum pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) dengan syarat ketinggian hilal minimal 5º dan elongasi minimal 8º pada saat terbenam matahari.
3. Apabila imkan rukyat pertama di muka bumi terjadi melewati pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) bulan baru tetap dimulai dengan syarat:
a. Kriteria imkan rukyat (tinggi hilal minimal 5°, elongasi minimal 8°) terpenuhi dan telah terjadi konjungsi sebelum fajar di New Zealand,
b. Imkan rukyat menjangkau di daratan Benua Amerika.
Bila memperhatikan peta visibilitas hilal IR TURKI/KHGT maka pada saat Maghrib Jum'at (malam Sabtu) 29 Rabiul Akhir 1446 H /1 November 2024, ijtimak sudah terjadi namun kriteria IR Turki/KHGT belum terpenuhi di daratan. IR Turki baru terpenuhi di samudra Pasifik saja. Hingga Rabiul Akhir 1446 H digenapkan 30 hari dan 1 Jumada al-Ula 1446 H ditetapkan bertepatan dengan Ahad, 3 November 2024 M.
A. 4) Menurut metode Hisab Imkan Rukyat Rekomendasi Jakarta 2017 (KIG2017 Jakarta)
Prinsip penetapan awal bulan berdasarkan KIG2017 Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Kriteria imkan rukyat (tinggi 3° dan Elongasi 6.4°) sudah terpenuhi.
2. Wilayah rujukannya adalah kawasan barat Asia Tenggara.
Bila memperhatikan data hisab dengan kriteria Imkan rukyat rekomendasi Jakarta, yaitu tinggi hilal 3° dan Elongasi 6.4°, maka pada saat Maghrib Jum'at (malam Sabtu) 29 Rabiul Akhir 1446 H /1 November 2024, ijtimak belum terjadi dan posisi hilal di wilayah Barat Asia Tenggara secara hisab belum bisa dilihat (not visible/goer imkan rukyat), sebab Bulan negatif di bawah ufuk. Hingga Rabiul Akhir 1446 H digenapkan 30 hari dan 1 Jumada al-Ula 1446 H ditetapkan bertepatan dengan Ahad, 3 November 2024.
B. MENURUT METODE RUKYAT
Adapun menurut metode rukyat seperti yg dipakai oleh NU, ketetapan 1 Jumada al-Ula 1446 H akan ditentukan sesaat setelah rukyat hilal pada 29 Rabiul Akhir 1446 H yang bertepatan dengan Jum'at (malam Sabtu) 1 November 2024. Bila hilal berhasil di rukyat (diamati) maka 1 Jumada al-Ula 1446 H akan ditetapkan Sabtu, 2 November 2024. Bila hilal tidak berhasil dirukyat, maka Rabiul Akhir 1446 H akan di genapkan 30 hari, dan 1 Jumada Al-Ula 1446 H akan ditetapkan Ahad, 3 November 2024.
Namun merujuk pada hasil Muktamar NU ke-34 di Lampung, terkait kriteria rukyat, kondisi hilal 29 Rabiul Akhir 1446 H/1 November 2024 M termasuk pada istihalah al-rukyat (Mustahil bisa di rukyat) mengingat posisi hilal di bawah ufuk serta belum masuk pada IRNU (Imkan Rukyat NU) yaitu tinggi hilal 3° dan elongasi 6.4°. Kriteria imkan rukyah di NU memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai dasar pembuatan almanak NU dan sebagai dasar penerimaan/penolakan laporan rukyatul hilal dalam penentuan awal bulan Hijriyah. Maka kalau pun nanti Jum'at (malam Sabtu) 1 November 2024 ada yang bersaksi melihat hilal, maka kesaksiannya akan ditolak oleh NU. Walau demikian rukyat tetap akan dilaksanakan sebab di NU rukyat merupakan ibadah yang hukumnya wajib kifayah. Dengan demikian maka NU yang mengunakan metode rukyat juga akan menetapkan bahwa 1 Jumada al-Ula 1446 H bertepatan dengan hari Ahad, 3 November 2024 M.
Adapun Arab Saudi yang juga merupakan pengamal metode rukyat, pada rukyat dilaksanakan saat maghrib tanggal 29 Rabiul Akhir 1446 H / Jum'at (malam Sabtu) 1 November 2024 M. Secara hisab walaupun Ijtimak sudah terjadi sebelum maghrib (jam 15:47 LT) namun saat Saat Maghrib posisi bulan (hilal) ada di bawah ufuk. Dengan demikian kemungkinan besar Saudi akan menggenapkan bulan Rabiul Akhir 1446 H 30 hari dan akan menetapkan 1 Jumada al-Ula 1446 H bertepatan dengan Ahad, 3 November 2024 seperti dalam kalender Ummul Qura-nya.
Begitupun untuk para pengamal rukyat global (seperti HT), yang berkiblat ke Makkah, Saudi (sebagai Markaz rujukan) ada kemungkinan memutuskan 1 Jumada al-Ula 1446 H bertepatan dengan Ahad, 3 November 2024
KESIMPULAN
▶️ Menurut Hisab Imkan Rukyat (Pemerintah, PERSIS dll) 1 Jumada al-Ula 1446 H = Ahad , 3 November 2024.
▶️ Menurut Hisab Wujudul Hilal (?) 1 Jumada al-Ula 1446 H = Ahad , 3 November 2024.
▶️ Menurut Hisab KIG2016 Turki/KHGT, 1 Jumada al-Ula 1446 H = Ahad , 3 November 2024.
▶️ Menurut Hisab KIG2017 Jakarta, 1 Jumada al-Ula 1446 H = Ahad , 3 November 2024.
▶️ Menurut Metode rukyat (NU), 1 Jumada al-Ula 1446 H = Ahad , 3 November 2024.
▶️ Menurut Metode rukyat (Saudi) kemungkinan besar 1 Jumada al-Ula 1446 H = Ahad , 3 November 2024.
▶️ Menurut Metode rukyat Global (HT), ada kemungkinan besar 1 Jumada al-Ula 1446 H = Ahad , 3 November 2024.
Abu Sabda
Bandung
Jumat, 1 November 2024/29 Rabiul Akhir 1446 H
Tags:
Fikih