Fikroh.com - DeLiang Al-Farabi, anak berusia 11 tahun asal Trenggalek, Indonesia, kini menjadi sorotan setelah videonya viral di Amerika Serikat. Tak hanya mendapat perhatian di negara Paman Sam, media-media di Tanah Air juga mulai meliput perjalanan inspiratifnya.
Dalam sebuah kesempatan, DeLiang diundang ke podcast Close the Door yang dipandu oleh Deddy Corbuzier. Sesi bincang-bincang tersebut diberi judul "HARUS NONTON INI!! Anak Indonesia 11 thn Rilis 8 Buku 'Dark' Top Chart di Amerika!!" dan telah ditonton hampir 2 juta kali.
Keistimewaan DeLiang terletak pada kemampuannya menulis dalam bahasa Inggris, yang menjadikannya sebagai penulis cilik berbakat. Saat ini, jumlah buku yang ditulisnya telah mencapai 40 judul, dengan mayoritas karyanya mengusung tema fantasi dan dark comedy. Beberapa bukunya bahkan berhasil masuk dalam top chart Amazon di Amerika Serikat dan Inggris, menunjukkan prestasi luar biasa untuk seorang penulis muda.
Kisah inspiratif DeLiang adalah contoh nyata bagaimana dukungan orang tua, kombinasi antara kebebasan berekspresi, dan ketekunan dapat membawa seorang anak menuju kesuksesan di dunia literasi. Dengan prestasi yang terus berkembang, DeLiang tidak hanya menjadi teladan bagi generasi muda di Indonesia, tetapi juga menginspirasi anak-anak di seluruh dunia untuk mengejar impian mereka melalui menulis.
Profil Muhammad DeLiang Al-Farabi
Muhammad DeLiang Al-Farabi, lahir di Taipei, Taiwan, pada 18 Juni 2012, adalah seorang penulis cilik yang sudah mencuri perhatian publik. Ia merupakan putra dari Ario Muhammad dan Ratih Nur Esti Anggraini. Meskipun dilahirkan di Taiwan, DeLiang dibesarkan di Bristol, Inggris, di mana kedua orangtuanya sedang menempuh pendidikan doktor. Saat ini, DeLiang memiliki dua saudara, satu perempuan dan satu laki-laki.
Pada usia 12 tahun, DeLiang telah menulis 30 buku dalam bahasa Inggris, termasuk sembilan novel. Menurut akun Instagram ayahnya, ario_muhammad87, DeLiang meraih royalti pertamanya yang bernilai Rp20 juta saat baru berusia 10 tahun. Dua novel terkenalnya, Quirky Friends dan Weird Family*, berhasil masuk dalam Top 15 kategori Dark Comedy di Amazon, baik di Amerika Serikat maupun Inggris. Novel fantasi lainnya, Regal: The Last Guardian, juga mencapai peringkat Top 50 di platform yang sama.
DeLiang tidak hanya aktif menulis, tetapi juga terlibat dalam kegiatan seminar. Pada 19 Desember 2023, ia memberikan seminar untuk para guru di SD Chadijah Surabaya. Dalam seminar tersebut, DeLiang menekankan pentingnya membaca sebagai kunci untuk menjadi penulis yang baik, mengungkapkan bahwa semua ide bukunya berasal dari proses membaca yang intensif.
Ayahnya, Ario Muhammad, juga membagikan momen ketika DeLiang mengisi seminar literasi untuk sekolah dasar dan menengah di Polandia, setelah kembali dari Inggris dua tahun lalu. Ario mengungkapkan bahwa ketiga anaknya sangat gemar membaca. DeLiang, misalnya, berhasil membaca 368 buku pada tahun 2023 saja dan telah menulis 40 buku pada usia 11 tahun. Sementara itu, adik keduanya juga menunjukkan minat menulis, meskipun baru berusia 6 tahun dan belum lancar membaca.
Dengan bakat dan dedikasi yang dimilikinya, DeLiang menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mencapai prestasi yang luar biasa.
Berawal dari Hobi Membaca dan Menulis Diary
DeLiang, seorang penulis muda berbakat, tumbuh dalam lingkungan yang sangat mendukung literasi. Sejak dini, kedua orang tuanya, terutama sang ayah Ario Muhammad, telah menanamkan kecintaan terhadap buku. Melalui media sosialnya, Ario berbagi trik khusus untuk membangkitkan minat baca anak-anaknya, termasuk membelikan banyak buku sesuai dengan minat mereka.
Meski Ario dan istrinya menerapkan prinsip parenting yang memberikan kebebasan kepada anak, mereka tetap menjaga imajinasi DeLiang agar terus berkembang. Kecintaannya pada menulis dipupuk melalui kebiasaan menulis diary. Ario memberikan DeLiang sebuah buku harian bernama "Silver Diary," yang memberikan kebebasan untuk mengekspresikan perasaan. Ario meyakini bahwa menulis diary bisa menjadi cara efektif bagi anak-anak untuk mengungkapkan emosi dan mengembangkan kreativitas.
Pada usia tujuh tahun, DeLiang menerbitkan buku pertamanya berjudul DeLiang the Deer. Karena batasan usia yang diberlakukan oleh penerbit di Eropa, Ario memilih menerbitkan karya tersebut melalui penerbit indie di Amazon. Sejak saat itu, DeLiang meluncurkan beberapa buku, termasuk A Tale of J: A Dark Winter dan A Tale of J: Quirky Friends, yang berhasil masuk dalam Top 15 Amazon Book kategori Dark Comedy di Amerika dan Inggris.
Novel fantasi DeLiang, Rigel: The Last Guardian, juga meraih prestasi dengan menempati posisi Top 50 Amazon di kedua negara tersebut. Karya ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Rigel Sang Penyelamat: Planet Misterius, diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer, dan DeLiang menerima royalti pertamanya senilai Rp20 juta pada usia 10 tahun.
Saat ini, DeLiang sedang mengerjakan proyek buku bertema sejarah Nabi Muhammad yang mengangkat kisah Perang Badar dengan judul The War of Badr, yang saat ini dalam tahap revisi dan akan diterbitkan oleh penerbit di London. Selain itu, DeLiang juga sedang mempersiapkan 20 seri buku untuk membantu anak-anak Indonesia belajar bahasa Inggris.
Ario mengaku kesulitan mengikuti perkembangan kemampuan menulis DeLiang yang semakin pesat. Beruntung, DeLiang kini telah menemukan seorang editor yang juga berperan sebagai mentor menulisnya, membantu mengasah bakatnya yang menjanjikan.
Tags:
Inspiratif