Berikut kami terjemahkan risalah 35 Nashihahah Ta’isyu bihaa Sa’idan Murtahal Bal (35 Nasihat Agar Engkau Meraih Hidup Bahagia Dengan Merasakan Ketenangan Jiwa) yang ditulis oleh Al Qadhi Muhammad bin Ismail Al Umrani.
35 Nasihat Untuk Meraih Hidup Bahagia
Mulailah harimu dengan shalat Subuh, dzkir pagi, dan bertawakkal kepada Allah agar engkau memperoleh kelapangan dada, kemudahan, dan keberuntungan. Selanjutnya,
1. Lanjutkanlah dengan istighfar, karena ia dapat menghapuskan dosa-dosa dan menarik rezeki.
2. Jangan berhenti berdoa, karena ia adalah tali keselamatan.
3. Ingatlah, bahwa ucapanmu akan dicatat oleh malaikat.
4. Tetaplah optimis, meskipun engkau berada di bawah gelombang badai yang dahsyat.
5. Jari-jari yang indah adalah ketika engkau gunakan untuk bertasbih.
6. Ketika kecemasan muncul dan kesedihan menumpuk, maka ucapkanlah Laailaahaillallah.
7. Berikan beberapa dirham untuk memperoleh doa orang miskin dan kecintaan mereka.
8. Sujud yang thumakninah dan khusyu lebih utama daripada emas di bumi.
9. Berfikirlah dahulu sebelum menyampaikan kalimat, karena kalimat yang disampaikan bisa membunuhmu.
10. Berhati-hatilah dari doa orang yang teraniaya dan tangisan orang yang tidak punya (harta).
11. Sebelum membaca buku, koran, dan majalah, bacalah Al Qur’an.
12. Jadilah engkau sebagai sebab istiqamah bagi keluargamu.
13. Lawanlah nafsumu agar tetap melakukan ketaatan, karena nafsu itu selalu menyuruh berbuat yang buruk.
14. Ciumlah telapak tangan kedua orang tuamu agar engkau meraih keridhaan Allah Ar Rahman.
15. Pakaianmu yang sudah lama menjadi baru di kalangan fakir miskin.
16. Jangan marah dan saling membenci, dan jangan memutuskan apa yang Allah perintahkan untuk menyambungnya, karena kehidupan di dunia lebih pendek dari apa yang dibayangkan.
17. Engkau bersama Dzat Yang Mahakuat dan Mahakaya, Dialah Allah Jalla Jalaluh, maka percayalah kepada-Nya dan bergembiralah.
18. Jangan engkau tutup pintu pengabulan doa dengan maksiat.
19. Sabar dan shalat merupakan perkara terbaik yang membantumu menghadapi musibah, kesulitan, dan berbagai tugas dan kewajiban.
20. Jauhilah berburuk sangka, engkau akan nyaman dan dapat beristirahat.
21. Sebab semua kegundahan adalah karena berpaling dari Allah, maka sekarang kembalilah kepada-Nya.
22. Kerjakanlah shalat dengan perasaan bahwa engkau akan masuk ke dalam kuburmu.
23. Jika engkau mendengar orang yang melakukan ghibah (gossip), maka katakanlah ‘Bertakwalah kepada Allah!’
24. Rutinkanlah membaca surah Tabarak (al Mulk), karena dia dapat menyelamatkanmu (dari azab kubur).
25. Orang yang malang adalah orang yang terhalang dari memperoleh shalat yang khusyu dan mata yang meneteskan air mata.
26. Jangan engkau timpakan gangguan kepada orang mukmin yang lengah (baik).
27. Jadikanlah tolok ukur cinta karena Allah dan Rasul-Nya, dan bergaullah kepada manusia dengan akhlak yang mulia.
28. Maafkanlah orang yang mengghibahimu, karena sebenarnya ia tengah menghadiahkan kebaikannya kepadamu.
29. Shalat, membaca Al Qur’an, dan dzikr merupakan cahaya pada wajahmu, ketenangan dalam dadamu, dan taufik terhadap amalmu.
30. Barang siapa yang mengingat panasnya api neraka, maka dia akan sabar terhadap dorongan maksiat.
31. Selama malam akan berlalu, maka kecemasan juga akan hilang, kesempitan akan tergantikan dengan jalan keluar, dan kesulitan berganti dengan kemudahan.
32. Tinggalkanlah ucapan ‘qiila wa qaala’ (katanya begini dan begitu), karena di hadapanmu ada amalan yang besar seperti gunung.
33. Shalatlah dengan khusyu, karena semua yang sedang menantimu masih jauh di bawah kedudukan shalat.
34. Jadikanlah Al Qur’an dekat kepalamu, karena membaca satu ayat lebih baik daripada dunia dan seisinya.
35. Kehidupan itu indah, namun lebih indah lagi adalah keimananmu.
Mengapa orang yang telah meninggal dunia lebih memilih bersedekah kalau dikembalikan ke dunia sebagaimana firman Allah Ta’ala,
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (Qs. Al Munafiqun: 10)
Dia tidak mengatakan ‘agar aku dapat berumroh, agar aku dapat mengerjakan shalat, dan agar aku dapat berpuasa’. Ahli Ilmu berkata, “Seorang mayit menyebut sedekah karena pengaruhnya yang dahsyat setelah ia meninggal dunia.”
Oleh karena itu, perbanyaklah sedekah, karena orang mukmin pada hari Kiamat akan berada di bawah naungan sedekahnya. Dan sedekah yang utama yang dapat engkau lakukan sekarang adalah menyebarkan risalah ini dengan niat bersedekah, karena orang yang mengamalkannya dan memberikan nasihat dengannya, maka engkau akan memperoleh pahalanya dengan izin Allah.
Jangan biarkan tetap berada di HP-mu, karena boleh jadi ia sampai ke dalam hati yang siap menyerapnya dan menerimanya.
Alih Bahasa: Marwan Hadidi, M.Pd.I Teks Asli: https://t.me/wawasan_muslim/13787
Tags:
Tips